Memahami bagian bagian komponen dan cara kerja atau prinsip sistem ac (air conditioner) ruang. Kenali pula jenis atau tipe kompresor mobil yang banyak di pakai. Pelajari juga video proses kerja kompresor ac ruangan dan mobil untuk memahami komponen sistem ac.
Komponen utama AC ini adalah sebuah power unit dari system alat pendingin udara ruangan. Selain itu, kompresor juga mempunyai fungsi utama dalam mengubah gas dengan tekanan rendah menjadi gas dengan tekanan yang tinggi.
Cara kerjanya yaitu pada saat Freon dalam keadaan wujud gas, Freon tidak mampu laghi menyerap panas. Agar bisa kembali menyerap panas, maka gas tersebut harus dikembalikan dalam wujud cair dengan bantuan kompresor. Nah, proses inilah yang akan menghasilkan panas yang cukup tinggi dan panas tersebut harus dibuang supaya bisa kembali ke wujud cair. Mkarena itulah, selain menempatkan gas Freon fungsi kompresor juga menarik kembali gas Freon ke heat exchanger melalui pipa kapiler.
kompressor ac bekerja atau berputar bersama putaran mesin menghisap gas freon dari evaporator melewati pipa low dan memompa atau menekan gas refrigerant menuju kondensor ac lewat saluran pipa ac high pressure. Di dalam kompresor ac terdapat oli kompresor atau oli khusus ac mobil yang berfungsi untuk pelumasan
Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, bahwa sistem air conditioner pastilah akan memiliki refrigant atau cairan pendingin, dalam hal ini cairan yang paling sering digunakan adalah freon. Nah, kompressor ini yang mempunyai tugas besar untuk mensirkulasikan dan memompa refrigant tersebut. Selain itu ia juga membuat dua sirkulasi sistem berbeda tekanan agar mempermudah proses refrigant tersebut untuk berubah fasa dari cair menjadi gas atau gas menjadi cair selama proses sirkulasi operasional Air conditioner.
Setelah proses kondensasi selesai, maka bahan refrigant fasa cair akan dialirkan kembali melalui pipa kapiler ( ofifice tube) kemudian ia akan melewati valve expansion yang berperan dalam menurunkan kembali titik didih refrigant cair tersebut sampai dibawah 0 Derajat celcius. Setelah itu ia akan kembali ke evaporator untuk kembali melakukan proses pertama yaitu proses evaporasi. Nah proses cara kerja ac ini akan terus berulang ulang sampai thermistor ac menemukan suhu yang anda kehendaki sesuai dengan setelan di remote ac anda. Itulah sebabnya mengapa suhu ac yang lebih kecil akan menyebabkan pemakaian listrik yang tinggi. hal tersebut dikarenakan sistem ac akan bekerja lebih kuat dan berulang ulang untuk mendapatkan suhu ruangan yang lebih kecil.
Jasa service ac sangat diperlukan oleh siapa saja yang memiliki ac di rumah, kantor atau instansi.
Jika anda tinggal di wilayah Yogyakarta dan kota Jogja, kami melayani service ac Jogja panaggilan. Hubungi kami jika anda membutuhkan jasa perbaikan AC di Jogja.
Kompresor merupakan komponen yang bekerja memompa refrigerant agar dapat bersikulasi ke seluruh unit AC mobil, sehingga terdapat perbedaan tekanan, baik sebelum atau sesudah masuk refrigerant sebagai ‘Darahnya’. Pada bagian masuk kompresor tersebut sebagai daerah tekanan rendah dan bagian keluar kompresor disebut sebagai daerah tekanan tinggi.
Contoh kompresor untuk ac ruang
Bagian bagian atau komponen ac ruang
Selain kompresor ac untuk ruang, juga ada kompresor yang digunakan pada kendaraan atau sering dikenal dengan ac mobil.
Berikut cara kerja kompresor yang terdapat dalam ac mobil.
Tenaga penggerak kompresor untuk mensirkulasikan refrigerant berasal dari tenaga mesin. Dengan perantaraan belt, pulley, dan magnet cluth, kompresor dapat berputar seirama dengan putaran mesin. Dengan adanya pembagian tenaga mesin untuk menggerakkan kompresor, maka beban mesin akan bertambah, sehingga secara otomatis konsumsi bahan bakar pun meningkat. Begitu vitalnya fungsi kompresor dan sistem AC mobil, sehingga perlu diperhatikan kondisi maupun perawatannya. Jangan sampai karena kurang perawatan menyebabkan AC Mobil tidak bekerja.
Contoh kompresor ac mobil
Berikut adalah bagian bagian atau komponen ac mobil
Kompresor yang terdapat pada unit AC memiliki berbagai tipe, bentuk, dan ukuran yang berbeda-beda. Diperlukan pengetahuan dan pemahaman cara kerja untuk masing-masing tipe kompresor, sebab kebutuhan pendinginan pada tiap-tiap kendaraan juga berbeda. Tipe kompresor dapat dibagi menjadi tiga jeni sebagai berikut.
Kompresor Tipe Resipro (Crank Shaft)
Kompressor tipe ini bekerja dengan memanfaatkan gerak putar dari mesin yang diterima oleh crank shaft kompresor. Crank shaft adalah poros berputarnya kompresor. Di dalam kompresor, gerakan putar dari crank shaft diubah menjadi gerakan naik dan turun dengan sistem mekanis. Karena didalam kompresor berisi refrigerant dan oli pelumas, ruangan kompresor harus kedap dan rapat (tidak ada kebocoran). Untuk mengurangi kebocoran refrigerant dari ruangan kompresi ke crank shaft, terpasang cincin (ring) pada toraknya.
Di dalam kompresor tipe respiro terdapat dua macam katup (valve), yaitu vasuction lve dan discharge valve. Suction valve merupakan katup yang terletak di bagian bawah valve plate dan discharge valve terletak di bagian atas valve plate. Saat torak bergerak turun, discharge valve pada posisi tertutup, sebab tekanan refrigerant pada sisi discharge lebih besar dibandingkan tekanan di dalam silinder. Pada saat yang sama, suction valve terbuka akibat terjadinya kevakuman didalam silinder, sehingga refrigerant masuk ke dalam silinder. Saat piston bergerak naik, refrigerant di dalam silinder di pompa keluar melalui discharge valve dan dialirkan ke kondensor dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Akibatnya, suction valve tertutup karena tekanan di dalam silinder lebih tinggi daripada tekanan di sisi isap.
2. Kompresor Tipe Swash Plate
Pada kompresor jenis ini, gerakan piston diatur oleh swash plate pada jarak tertentu dengan 6 atau 10 jumlah silinder. Ketika salah satu sisi pada piston melakukan langkah tekan, maka sisi yang lainnya melakukan langkah isap. Pada dasarnya, proses kompresi pada tipe ini sama dengan proses kompresi pada kompresor tipe crank shaft.
Perbedaannya terletak pada adanya tekanan oleh katup isap dan katup tekan. Selain itu, perpindahan gaya pada tipe swash plate tidak melalui connecting rod, sehingga getarannya lebih kecil.
3. Kompresor Tipe Wobble Plate
Sistem kerja kompresor tipe ini sama dengan kompresor tipe swash plate. Namun, dibandingkan dengan kompresor tipe swash plate, penggunaan kompresor tipe wobble plate lebih menguntungkan diantaranya adalah kapasitas kompresor dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain itu, pengaturan kapasitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh operasi kopling magnetik (magnetic cluth). Cara kerjanya, gerakan putar dari poros kompresor diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh pelat penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan guide ball. Gerakan bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke piston melalui batang penghubung. Berbeda dengan jenis kompresor swash plate, kompresor tipe wobble plate hanya menggunakan satu piston untuk dua silinder.
Meskipun jenis kompresor di atas mempunyai cara kerja yang berbeda, tetapi pada prinsipnya sama, yaitu menekan refrigerant dan membentuk kecepatan laju aliran massa refrigerant sebagai fluida kerja dalam sistem pendinginan. Sebenarnya masih ada tipe kompresor lainnya, yaitu tipe rotary vane dan scroll compresor, tetapi jarang sekali digunakan.
Kompresor merupakan komponen yang bekerja menghisap dan memompa refrigerant agar dapat bersirkulasi ke seluruh unit AC mobil, sehingga terdapat perbedaan tekanan, baik sebelum atau sesudah masuk kedalam kompresor. Prinsip kerja kompresor mirip dengan ‘jantung’ pada tubuh manusia dan refrigerant sebagai darahnya.
Tenaga penggerak kompresor untuk mensirkulasikan refrigerant berasal dari tenaga mesin. Dengan perantaraan belt, pulley dan magnetic clutch, kompresor dapat berputar seirama dengan putaran mesin. Dengan adanya pembagian tenaga mesin untuk menggerakkan kompresor, maka beban mesin akan bertambah, sehingga secara otomatis konsumsi bahan bakar pun akan meningkat. Compressor itu sendiri berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
Proses Kerja kompresor adalah untuk memastikan bahwa suhu gas refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu condensing medium. Bila suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium ( udara atau air) maka energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing medium akibatnya suhu refrigerant dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap.
Oleh karena itu kompresor harus dapat mengubah kondisi gas refrigerant yang bersuhu rendah dari evaporator menjadi gas yang bersuhu tinggi pada saat meninggalkan saluran discharge kompresor. Tingkat suhu yang harus dicapai tergantung pada jenis refrigeran dan suhu lingkungannya.
Dilihat dari prinsip operasinya, maka kompresor dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Rotary Action/ Sistem Gerak Putar
Pada rotary action compressor, efek kompresi diperoleh dengan menekan gas yang berasal dari ruang chamber menuju ke saluran tekan yang berdiameter kecil untuk menurunkan volume gas. Berikut beberapa jenis compressor dengan sistem rotary :
1. Tipe Through Vane
Kompresor tipe ini memiliki dua buah bilah (vane) yang terpasang saling tegak lurus pada bagian dalam silinder. Jika rotor berputar maka bilah akan bergeser pada arah radial dan menyentuh bagian dalam silinder (stator). Ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder dan rotor membentuk ruang pemasukan dan pengeluaran refrigeran.
Pada saat bilah berputar bersama rotor, gaya sentrifugal bekerja pada bilah sehingga bergerak menyentuh dinding stator. Ketika saluran pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk. Seiring berputarnya bilah, refrigeran yang sudah masuk kemudian dikompresikan dengan cara mempersempit ruang dan selanjutnya menekan refrigeran pada saluran pengeluaran. Terlihat pada gambar bahwa pada saat terjadi langkah pengeluaran refrigeran, pada sisi lain dari rotor dan bilah melakukan langkah pemasukan refrigeran.
2. Tipe Scroll
Tipe kompresor ini terdiri dari scroll tetap dan scroll putar. Ruang pemasukan dan pengeluaran terbentuk di antara scroll putar dan scroll tetap saat scroll putar diputar oleh poros kompresor. Ketika lubang pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk kemudian dibawa berputar sambil dimampatkan hingga mencapai lubang pengeluaran untuk disalurkan ke kondensor pada kondisi bertekanan tinggi.
B. Mechanical Action / Sistem Gerak Bolak-Balik (tipe torak)
Pada Mechanical Action compressor, efek kompresi gas diperoleh dengan menurunkan volume gas secara reciprocating. Yang termasuk dalam jenis ini adalah : Kompresor Torak.
Kompresor didesain dan dirancang agar dapat memberikan pelayanan dalam jangka panjang walaupun digunakan secara terus menerus dalam sistem refrigerasi kompresi gas. Untuk dapat melakukan performa seperti yang diharapkan maka kompresor harus bekerja sesuai kondisi yang diharapkan, terutama kondisi suhu dan tekanan refrigeran pada saat masuk dan meninggalkan katup kompresor.
Compressor tipe Reciprocating/Torak mengubah putaran crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada piston. Berikut beberapa jenis compressor dengan sistem torak :
1. Tipe Crank
Pada tipe ini sisi piston yang berfungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh sebab itu pada kepala silinder (valve plate) terdapat dua katup yaitu katup isap (suction) dan katup penyalur (Discharge).
Pada saat piston bergerak ke bawah, ruangan di atas piston volumenya membesar sehingga tekanannya turun. Katup pemasukan bergerak membuka sehingga refrigeran terhisap masuk. Poros engkol yang berputar akan menggerakkan piston untuk bergerak ke atas, tekanan di atas piston naik dan menyebabkan katup pengeluaran membuka sehingga refrigeran terdorong keluar menuju ke kondensor.
2. Tipe Swash Plate
Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Cara kerja piston pada tipe ini, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan langkah isap.
Piston akan bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan putaran piringan pengatur (swash plate) untuk menghisap dan menekan refrigeran. Saat piston bergerak ke arah dalam dalam, katup pemasukan terbuka dan menghisap refrigerant ke dalam silinder. Sebaliknya ketika piston bergerak keluar katup pemasukan menutup dan katup pengeluaran membuka untuk menekan refrigeran keluar. Katup pemasukan dan pengeluaran yang bekerja satu arah mencegah terjadinya pemasukan balik.
3. Tipe Wobble Plate
System kerja kompresor tipe ini sama dengan kompresor tipe swash plate. Namun, dibandingkan dengan kompresor tipe swash plate, penggunaan kompresor tipe wobble plate lebih menguntungkan diantaranya adalah kapasitas kompresor dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain tiu, pengaturan kapaitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh operasi kopling magnetic (magnetic clutch).
Cara kerjanya, gerakan putar dari poros kompresor diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh plate penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan guide ball. Gerakkan bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke piston melalui batang penghubung.
Kompresor si Jantung Sistem AC Mobil
Sebagai sebuah sistem pendingin, AC mobil terdiri dari sejumlah komponen yang saling mendukung. Mulai dari Kompresor, kondensor, Receiver Dyer, Expansion Valve, Blower, hingga Evaporator. Namun demikian, dari semua komponen yang ada tersebut, Kompresor lah yang bisa dibilang menjadi jantung dari sistem AC mobil.
Bagaimana Cara Kerja Kompresor AC Mobil?
Sebelum berbicara lebih jauh mengenai Kompresor, ada baiknya kita mengenal kembali bagaimana sistem AC mobil itu bekerja. Hal ini tidak lain untuk membantu pemahaman kita tentang Kompresor AC mobil. Sederhananya Sistem kerja AC mobil sejatinya adalah mensirkulasikan refrigant atau freon untuk membuat suhu di kabin lebih sejuk
Secara umum, sistem sirkulasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu: 1.Sistem sirkulasi udara; 2.Sistem sirkulasi freon.
Nah, yang akan dibahas lebih lanjut adalah sistem sirkulasi freon. Sistem inilah yang menjadikan Kompresor sebagai komponen utama alias jantung.
Pertama Cara kerja Kompresor AC mobil adalah menghisap gas bertekanan rendah atau dingin. Kemudian mengubahnya menjadi gas bertekanan tinggi atau panas.
Kedua Gas bertekanan tinggi itu dipompa masuk ke dalam Kondensor. Di dalam Kondensor itulah gas yang telah melewati Kompresor mengalami proses kondensasi untuk diubah menjadi cairan.
Ketiga Dari Kondensor, cairan bertekanan tinggi dialirkan menuju Expansion Valve dengan sebelumnya melewati Receiver Dryer. Komponen ini yang menyaring kotoran yang terbawa dalam cairan bertekanan tinggi sebelum masuk ke Expansion Valve.
Keempat Cairan yang masih bertekanan tinggi dan sudah disaring di Receiver Dyer. Kemudian diubah menjadi gas dan diturunkan suhunya oleh Expansion Valve. Gas yang sudah turun suhunya itulah yang membuat evaporator menjadi dingin. Dengan dibantu blower, udara dingin di Evaporator itu dihembuskan ke dalam kabin mobil.
Kelima Gas dingin dari Evaporator ini kemudian dihisap kembali oleh Kompresor. Begitulah sistem sirkulasi freon AC mobil bekerja terus menerus. Sudah bisa membayangkan bagaimana cara kerja sebuah Kompresor bukan?
Sebagai komponen yang berputar dengan bantuan mesin mobil, Kompresor sejatinya akan membuat mesin lebih terbebani ketika dinyalakan. Karena itu, agar tidak terlalu membebani mesin dan lebih awet. Maka butuh sebuah alat bernama thermo swicth. Fungsi alat ini adalah untuk mengatur secara otomatis jalannya Kompresor.
Terlihat bahwa cara kerja Kompresor AC sangat vital. Kalau Kompresor tidak bisa bekerja. Maka tidak ada aliran freon dalam sistem pendingin mobil.
Maka manfaat Kompresor AC mobil tidak akan muncul ketika mengalami kerusakan. Ujung-ujungnya tidak akan ada udara sejuk yang bisa dirasakan di dalam kabin.
Jenis-jenis Kompresor AC Mobil
Berdasarkan sistem kerjanya, Kompresor terbagi dalam dua jenis yaitu rotary dan piston. Jenis rotary merupakan Kompresor yang bekerja dengan menggerakan putaran yang akan menghisap dan menekan freon. Sementara jenis piston menggunakan gerakan bolak-balik di dalam silinder Kompresor untuk menghisap dan menekan freon.
Kompresor jenis rotary punya dua keunggulan dibanding jenis torak, yaitu:
1.Setiap putaran akan menghasilkan langkah hisap dan tekan secara bersamaan. Akibatnya momen putaran lebih merata dan meminimalkan kejutan.
2.Dimensi Kompresor jenis rotary bisa dibikin lebih kecil sehingga menghemat tempat ketika dipasang di dekat mesin.
Namun demikian, sistem rotary juga punya kekurangan. Sistem ini tidak cocok dibikin untuk AC bervolume besar. Kipas dan rotor lebih rentan rusak ketika dibikin dalam ukuran yang besar.
Jenis Kompresor Tipe Rotary
Untuk Kompresor jenis rotary juga terbagi dalam dua kategori lagi, antara lain:
1.Through vane
Tipe Kompresor yang ini punya dua buah bilah (vane). Kedua bilah ini terpasang saling tegak lurus pada bagian dalam silinder. Ketika rotor berputar maka bilah akan bergeser pada arah radial untuk kemudian menyentuh sisi dalam silinder atau stator. Hasilnya akan muncul ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder, dan rotor. Ruang inilah yang menjadi area masuk dan keluarnya freon.
Gaya sentrifugal akan bekerja pada bilah saat berputar bersama rotor. Bilah pun bergerak menyentuh dinding silinder. Ketika saluran masuk terbuka maka freon akan terhisap masuk.
Masih dalam kondisi bilah yang berputar. fFeon yang sudah masuk selanjutnya dikompresi dengan cara mempersempit ruang ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder, dan rotor tadi. Selanjutnya freon akan ditekan pada saluran pengeluaran. Saat terjadi pengeluaran freon, pada sisi lain dari rotor dan bilah melakukan langkah pemasukan freon.
2.Scroll
Tipe Kompresor ini punya dua jenis scroll, yaitu scroll tetap dan scroll putar. Saat scroll putar bekerja melalui poros Kompresor maka akan terbentuk ruang pemasukan dan pengeluaran di antara scroll putar dan scroll tetap. Ketika lubang masuk sudah terbuka, refrigrant akan terhisap ke dalam.
Selanjutnya akan dibawa berputar sambil dimampatkan hingga mencapai lubang pengeluaran. Freon yang sudah dimampatkan ini kemudian disalurkan ke Kondensor pada kondisi bertekanan tinggi.
Jenis Kompresor Tipe Piston
Sementara Kompresor tipe piston sendiri terbagi lagi dalam tiga kategori berbeda, antara lain:
1.Crank
Kompresor tipe torak yang ini punya dua katup pada kepala silinder. Katup hisap (Suction) dan katup penyalur (Discharge). Sedikit berbeda, Kompresor tipe Crank hanya sisi piston bagian atas saja yang berfungsi.
Ketika piston bergerak ke bawah, volume ruangan di atas piston akan membesar. Akibatnya tekanan pun menjadi turun. Kemudian katup pemasukan akan membuka dan refrigrant pun terhisap masuk. Piston yang ada di dalam Kompresor ini digerakkan oleh poros engkol yang berputar.
Ketika piston terdorong ke atas maka tekanan di atas piston akan naik dan menyebabkan katup pengeluaran terbuka. Sehingga refrigrant bisa terdorong keluar untuk disalurkan ke Kondensor.
2.Swash Plate
Kompresor tipe ini punya dua tipe yang dibedakan dari jumlah piston di dalamnya. Kompresor dengan 10 silinder dengan interval di antara piston 72° dan Kompresor 6 silinder dengan interval 120°. Cara kerjanya, apabila salah satu sisi piston melakukan langkah kompresi/menekan maka sisi lainnya akan melakukan langkah hisap.
Seperti namanya, Swash Plate, piston pada Kompresor jenis ini akan bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan putaran piringan pengatur untuk menghisap dan menekan refrigrant. Saat piston bergerak ke dalam, katup masuk akan terbuka dan menghisap refrigrant ke dalam silinder.
Sebaliknya, ketika piston bergerak keluar. Katup pemasukan akan menutup dan katup pengeluaran terbuka untuk menekan refrigrant keluar. Katup masuk dan keluar bekerja hanya satu arah untuk mencegah terjadinya pemasukan balik.
3.Wobble Plate
Sistem kerja Kompresor Wobble Plate hampir sama dengan Kompresor Swash Plate. Sama-sama menggunakan piringan dalam sistem kerjanya. Cara kerjanya, gerakan putar dari poros Kompresor diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh piringan penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan guide ball. Gerakkan ini lalu diteruskan ke piston melalui batang penghubung.
Dibandingkan dengan Kompresor tipe Swash Plate, penggunaan kompresor Wobble Plate lebih menguntungkan. Di antaranya adalah karena kapasitas Kompresor dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain itu, pengaturan kapasitas yang berbeda akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh operasi magnetic clutch.
Peran Magnetic Clutch Dalam Kerja Sebuah Kompresor
Kompresor merupakan komponen AC mobil yang sangat terkait dengan mesin mobil. Ketika mesin mobil tidak dinyalakan, maka Kompresor pun tidak bisa bekerja karena sangat bergantung kepada putaran mesin. Untuk menyambungkan putaran mesin dengan Kompresor dibutuhkan satu alat lagi yang bernama Magnetic Clutch.
Magnetic Clutch terhubung dengan mesin melalui fanbelt. Putaran mesin yang diterima Magnetic Clutch kemudian diteruskan kepada Kompresor yang membuat piston yang ada di dalam Kompresor bergerak. Gerakan piston ini yang membuat Kompresor mampu menghisap refrigrant dari Evaporator dan kemudian menekannya ke Kondensor.
Terlihat peran Magnetic Clutch cukup besar dalam kerja sebuah Kompresor. Magnetic Clutch yang mengalami kerusakan akan membuat kerja Kompresor tidak maksimal. Ada kalanya AC mobil yang kadang dingin kadang panas adalah disebabkan karena ada bagian dari Magnetic Clutch yang sudah aus atau rusak. Manfaat Kompresor tidak akan muncul tanpa Magnetic Clutch yang bekerja baik.
Ciri-ciri lain dari Magnetic Clutch yang sudah rusak adalah terlihat warna merah gosong pada bagian puli. Hal ini terjadi karna bagian clutch sering slip. Lama-lama bagian ini akan memerah karna panas akibat terjadinya gesekan.
Bisa jadi rusaknya Magnetic Clutch karena sudah dimakan usia atau bisa juga diakibatkan kesalahan cara pengoperasian AC mobil ketika berkendara dengan kecepatan tinggi. Menyetel AC mobil pada level rendah saat berkendara dengan kecepatan tinggi adalah sebuah cara yang keliru.
Karena sebagai komponen yang harus ikuti putaran mesin. Putaran Magnetic Clutch seharusnya seiring sejalan dengan mesin. Namun saat mesin berputar kencang sementara Magnetic Clutch diset untuk berputar rendah akan membuat puli dan rotor kerap tidak sinkron. Akibat ketidakstabilan Magnetic Clutch ini maka umurnya akan lebih singkat alias cepat rusak.
Sebagai gambaran, untuk harga Magnetic Clutch baru Daihatsu Xenia saja berkisar di harga 750 ribu rupiah. Itu belum termasuk ongkos pasang yang berkisar 100-150 ribu rupiah. Belum termasuk juga dampak yang akan dirasakan bagian dalam Kompresor akibat perputaran Magnetic Clutch yang tidak stabil.
Ingat, di bagian dalam Kompresor ada komponen lain yang juga tak kalah penting. Seperti as, piston, atau rotor. Putaran rotor atau piston bekerja dengan bantuan putaran dari mesin melalui perantara Magnetic Clutch. Ketika Magnetic Clutch berputar tidak stabil, maka kerja piston atau rotor pun akan tidak maksimal.
Untuk membuat kerja piston lebih lancar, maka Kompresor AC mobil juga membutuhkan oli. Jangan gunakan sembarang oli, karena kadar kekentalan oli untuk Kompresor tidak sama dengan yang dipakai untuk mesin atau transmisi.
Oli inilah yang harus selalu menjalani pergantian saat dilakukan service rutin. Masih banyak pemilik mobil yang belum paham bahwa oli Kompresor juga harus dirawat dengan telaten laiknya oli mesin mobil. Pergantian oli Kompresor dilakukan setidaknya satu tahun sekali. Pergantian oli ini bertujuan tidak lain untuk membuat Kompresor lebih tahan lama.
Pilih Kompresor Orisinal atau Aftermarket?
Melihat manfaat Kompresor AC mobil yang begitu besar, sepantasnya komponen ini harus selalu diutamakan. Termasuk ketika mengalami kerusakan dan tidak bisa diperbaiki lagi. Ketika harus mengganti Kompresor dengan yang orisinal bawaan pabrik, masalah yang sering dihadapi adalah harganya yang terbilang mahal.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, memang sebaiknya ketika Kompresor mengalami malfungsi diganti dengan yang sesuai dengan merek dan bawaan pabrik. Nah, ketika Anda kagetmelihat harga Kompresor orisinal yang memberatkan kantong. Kompresor aftermarket bisa menjadi pilihan.
Sebagai contoh, mobil-mobil keluaran Suzuki seperti Baleno, SX 4, dan Swift menggunakan Kompresor bermerek Calsonic. Merek yang sama juga digunakan Mitsubishi untuk seri Outlander Sport. Tapi sejumlah mekanik AC di Jakarta menyebut bahwa merek tersebut kurang cocok dengan kondisi iklim Indonesia yang panas dan kelembapan yang tinggi.
Sebagai subtitusi dari komponen orisinal, bisa menggunakan Kompresor dengan merek Denso. Untuk lebih memahami tentang AC Denso bisa membaca Perbandingan Kualitas dan Harga AC Mobil Denso dengan AC Mobil Lainnya.
Merek ini sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia dan teruji di berbagai merek dan tipe mobil. Terlebih harga yang ditawarkan pun cukup menarik. Bayangkan saja, harga Kompresor orisinal Mitsubishi Outlander Sport berkisar di angka 11 juta rupiah. Sementara ketika Anda ingin menggantinya dengan merek Denso cukup merogoh 4 juta rupiah saja.
Bagi Anda yang berkantong kurang tebal, ada opsi lain ketika harus melakukan penggantian Kompresor AC mobil Anda. Opsi ini memang bukan yang terbaik, tapi setidaknya bisa menolong Anda tetap berkendara dengan mobil ber-AC tanpa mengeluarkan uang banyak saat mengganti Kompresor.
Opsi ini adalah mengganti dengan Kompresor second hand atau rekondisi yang berasal dari mobil-mobil bekas. Kompresor bekas ini yang dijual dalam kondisi masih layak pakai. Mayoritas merek Kompresor bekas yang dijual adalah Denso dan Sanden.
Untuk urusan harga, Kompresor bekas ini sangat bergantung dengan tipe dan merek mobil. Berkisar antara 1 juta sampe 1,2 juta rupiah per buah. Untuk mobil Eropa sedikit lebih mahal yaitu bisa mencapai harga 2 juta rupiah. Itu belum termasuk ongkos pasang yang harganya sangat relatif, tergantung bengkel AC mobil yang Anda datangi.
Sedangkan untuk daya tahan tentu tidak akan sekuat Kompresor baru. Maklum, harganya pun memang lebih murah dari Kompresor baru dengan merek yang sama. Setidaknya, bengkel AC yang menjual Kompresor bekas ini umumnya memberikan garansi hingga 6 bulan.
Karena bukan barang baru, maka Anda harus lebih teliti saat memilih Kompresor bekas yang akan dibeli. Ada satu tip saat Anda akan membeli Kompresor bekas yang bisa Anda praktikkan.
Catatan 1.Pegang Kompresor dengan kedua tangan dengan ibu jari berada di bagian atas. Ibu jari tangan kiri menekan katup hisap Kompresor sementara tangan kanan memutar Magnetic Clutch. Lakukan putaran pada Magnetic Clutch antara 3 sampe 5 kali. Rasakan apakah ada hisapan pada ibu jari Anda.
2.Jika ada tekanan dapat dipastikan Kompresor itu dalam kondisi masih bagus. Lakukan hal yang sama untuk katup buang agar lebih memastikan kondisi Kompresor yang akan Anda beli.
Memakai Kompresor Orisinal atau aftermarket pada intinya akan berakhir pada cara Anda memperlakukan komponen tersebut. Jika sering dirawat dan segera diperbaiki ketika muncul masalah. Kompresor bekas pun rasanya bisa awet. Sebaliknya, ketika cara Anda menjalankan AC mobil kurang tepat maka Kompresor orisinal yang berharga mahal itu tidak akan berumur panjang.
Apa Itu Kompresor AC mobil?
Jika kita pengguna mobil dengan fasilitas AC didalamnya, tentu sudah tidak asing mendengar apa itu kompresor. Lalu apa sih kompresor AC mobil? Apakah kompresor AC mobil merupakan spare parts yang berfungsi cukup besar peranannya dalam sistem AC mobil?
Berikut ini adalah ulasan mengenai kompresor AC mobil:
Fungsi Utama Kompresor AC Mobil
Fungsi utama kompresor AC mobil adalah menghisap freon pada tekanan rendah dan mendistribusikannya ke kondensor dalam tekanan dan suhu tinggi. Secara garis besar fungsinya yakni mengkompres suhu dan tekanan refrigerant yang akan disalurkan ke kondensor.
Cara Kerja Kompresor AC Mobil
Kompresor AC mobil bekerja mengikuti system pergerakan mesin mobil. Cara kerjanya yakni menghisap refrigerant yang di salurkan melalui pipa low dari evaporator lalu menekan gas refrigerant menuju kondensor AC mobil melalui pipa high pressure.
Fungsi Compressor layaknya fungsi jantung pada tubuh manusia dan refrigerant sebagai darahnya. Kompresor memiliki dua saluran, yaitu saluran hisap atau yang disebut suction dan saluran buang atau yang disebut discharge. Saluran hisap dihubungkan dengan evaporator dan merupakan sisi bertekanan rendah, sedangkan pada saluran buang dihubungkan dengan kondensor dan merupakan sisi bertekanan dan bersuhu tinggi.
Refrigeran dalam fase gas pada tekanan dan temperature rendah dihisap oleh compressor menggunakan saluran hisap kemudian dimampatkan menjadikan tekanan dan temperaturnya semakin naik selanjutnya yang selanjutnya di alirkan ke condensor melalui saluran buang. Jika kompresor sudah lemah maka pperforma AC mobil akan menurun, dan hal tersebut dapat dilihat dari alat bantu pengukur tekanan pada AC (manometer). Adapun compresor yang saat ini beredar di pasaran umumnya terdapat 2 merk ternama yakni Denso (ND), dan Sanden (SD).
Kondensor adalah bagian dari system sirkulasi AC mobil setelah kompressor, bagian ini berfungsi mendinginkan freon yang dialirkan kedalam evaporator, prinsip kerja condensor ini adalah menghisap dingin lalu mengeluarkan panas, maka bagian condensor ini jika disentuh dengan tangan akan terasa panas.Pada bagian condensor ini freon yang tadinya berbentuk uap dan ditekan oleh compresor akan diubah menjadi cair. ini disebabkan karena freon mengalami proses pendinginan atau kondensasi.
Bagian Bagian Terpenting Kompresor AC Mobil
Kompresor AC mobil memiliki beberapa bagian,diantaranya adalah :
Tutup Depan Kompresor
Berfungsi melindungi bagian dalam kompresor dan menahan tekanan refrigerant yang berada didalam ruang kompresi.
Body Kompresor
Piston Kompresor
Piston kompresor berfungsi membuat tekanan dan suhu tinggi pada refrifreant yang selanjutnya akan di distribusikan ke arah kondensor.
Tutup Belakang Kompresor
Berfungsi melindungi bagian dalam kompresor dan menahan tekanan refrigerant yang berada didalam ruang kompresi.
Valve Out
Valve out berfungsi untuk mengeluarkan refrigerant yang di proses didalam ruang kompresi. Valve out ini di sambungkan dengan kondensor menggunakan pipa yang mampu menahan suhu dan tekanan tinggi.
Valve In
Valve in verfungsi kebalikan dari valve out. Yakni menyerap refrigerant yang akan di proses didalam ruang kompresi. Valve out ini disambungkan dengan evaporator menggunakan pipa yang digunakan untuk mendistribusikan refrigerant bertekanan dan bersuhu rendah.
Trust Bearing / Laker Bambu
Kruk As
Ruang Kompresor
Ruang kompresor berfungsi menjadi tempat pemprosesan tekanan dan suhu tinggi,yang selanjutnya akan di salurkan ke kondensor.
Magnet Kompresor
Pully
Pully ini berfungsi untuk menggerakkan motor kompresor. Pully disambungkan menggunakan venbelt yang disambungkan juga ke bagian alternator.
Clucth Kopling
Jenis Jenis Kompresor AC Mobil
Kompresor AC mobil ada 2 tipe,yakni jenis rotary dan jenis piston. Dilihat dari ukurannya,kompresor untuk jenis rotary berukuran lebih kecil meskipun memiliki PK yang sama. Selain itu Kompresor rotary bekerja dimana sebuah rotor berputar di dalam stator dengan memanfaatkan kompresi dan juga menekan gas yang berasal dari ruang chamber. Kemudian dari ruang chamber diarahkan menuju ke saluran tekan yang berdiameter kecil untuk menurunkan volume gas.
Sedangkan kompresor piston bekerja layaknya sebuah system mesin kendaraan. Cara kerjanya, saat piston bergerak ke bawah, ruangan di atas piston volume membesar menjadikan tekanan turun kemudian katup pemasukan bergerak membuka. Refrigerant terhisap masuk ke poros engkol yang berputar yang akan menggerakkan piston untuk bergerak ke atas. Tekanan di atas piston naik dan menyebabkan katup pengeluaran membuka sehingga refrigeran terdorong keluar menuju ke kondensor.